Sunaryo tercatat sebagai rektor ke-7 sejak UPI
bernama IKIP Bandung, dan merupakan Pimpinan ke-9 Kampus Bumi Siliwangi
sejak bernama PTPG Bandung. Seorang Guru Besar Ilmu Pendidikan dalam
bidang Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Indonesia. Karier Sunaryo dimulai ketika ia diangkat sebagai dosen di almamater tempatnya menimba ilmu, yaitu IKIP Bandung (sekarang UPI).
Sunaryo muda dikenal sebagai sosok dosen yang aktif, pekerja keras, dan
berwawasan luas di kalangan sejawatnya. Karena itu, tidak mengherankan
apabila ia selalu diamanahi untuk mengemban berbagai jabatan di lembaga
tempatnya bekerja. Sunaryo tercatat pernah mengemban jabatan sebagai
Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP IKIP Bandung (1980), Pembantu Dekan I FIP IKIP Bandung (1988), Ketua Prodi Bimbingan dan Konesiling PPs IKIP Bandung (1995), dan Pembantu Rektor II IKIP Bandung/UPI (1996).
Pada tahun 2005, ketika UPI baru saja ditetapkan sebagai PT berstatus BHMN, Sunaryo berhasl terpilih oleh Majelis Wali Amanat untuk memimpin UPI selama satu periode (2005-2010).
Dengan amanah itu, namanya tercatat sebagai Rektor pertama yang
memimpin UPI PT BHMN. Pada masa awal kepemimpinannya, berbagai tantangan
dan persoalan yang dihadapinya tidaklah mudah. Tuntutan dan harapan
untuk menempatkan UPI sebagai perguruan tinggi yang berwibawa, baik di
level nasional maupun internasional, berhasil dijawabnya dengan berbagai
pengakuan terhadap kinerja UPI
dari berbagai kalangan, baik dari kalangan pemerintah, organisasi
swasta, maupun dari PT mitra. Setelah menyelesaikan masa kepemimpinan di
periode pertama, Sunaryo kembali diamanahi oleh Majelis Wali Amanat
untuk memimpin UPI di periode selanjutnya (2010-2015). Pada masa
kepemimpinannya ini, Sunaryo sangat fokus memperkuat identitas
kelembagaan dengan jati diri kependidikannya. Visinya dalam menempatkan
UPI sebagai universitas pendidikan diyakininya sebagai sebuah mandat
lembaga yang bersifat mutlak.
Beberapa hal penting yang dilakukan UPI
pada masa kepemimpinannya yaitu mengembangkan konsep pendidikan guru di
Indonesia yang pada saat itu masih mencari bentuk dan jati dirinya yang
pas. Sunaryo dikenal aktif memperjuangkan kondisi pendidikan di tanah
air. Hal itu dibuktikan melalui keterlibatannya dalam memimpin
organisasi profesi kependidikan, di antaranya, (1) Ketua Majelis
Eksekutif Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (ALPTKI), (2) Ketua Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), (3) Ketua Majelis Eksekutif Asosiasi LPTK Indonesia, (4) President of Indonesian Society for Special Needs Education, dan (5) Ketua Umum Forum Pendidikan Anak Usia Dini Provinsi Jawa Barat, (6) Vice President of Consortium of Asia Pacific Education Universities (CAPEU).
Selain aktif di organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, ayah
tiga orang anak yang telah dikaruniai 7 orang cucu ini, aktif juga di
organisasi kemasyarakatan. Beberapa jabatan pernah dan masih dijabatnya
hingga saat ini, yaitu sebagai (1) Dewan Pakar ICMI Orwil Jabar, (2)
Dewan Kehormatan KONI Jawa Barat, (3) Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan, dan (4) Dewan Penasihat Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Jawa Barat.
Sunaryo pun aktif sebagai pakar dan pemikir yang telah banyak
menelurkan gagasannya dalam bidang ilmu yang digelutinya, yaitu
Bimbingan dan Konseling. Dedikasinya dalam mengembangkan derajat
keilmuan dan Bimbingan dan Konseling dan profesi konselor, diwujudkan melalui keterlibtannya secara aktif dalam organisasi profesi yang dibentuknya, yaitu Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
(ABKIN). Doktor Bimbingan dan Konseling yang lulus pada tahun 1988 dari
Program Pascasarjana IKIP Bandung ini, pernah tercatat sebagai Ketua
Umum PB ABKIN
(2001-2009). Selepas itu, (2009-hingga saat ini), keterlibatannya di
organisasi tersebut adalah sebagai Dewan Pembina.Disamping itu pada saat
ini juga menjadi Ketua Dewan Penasihat Musyawarah Guru Bimbingan dan
Konseling Nasional (MGBK Nasional).
Dalam menjalankan aktivitas profesinya, baik sebagai ilmuwan maupun
pemimpin lembaga pendidikan, Sunaryo telah menerima penghargaan dari
berbagai pihak, di antaranya (1) Honorary Police dari Polwil Priangan
Timur dan Polda Jawa Barat, (2) Award sebagai Penggerak Pendidikan Inklusi di Indonesia dari Mendikbud RI, (3) KONI Awards dalam bidang Institusi Pembina Olahraga Terbaik di Indonesia.
Sumber:Wikipedia