POSKOTAJABAR, SAMARKAND.
Dalam rangka promosi
budaya Indonesia dan melestarikan budaya angklung asal Jawa Barat (Jabar),
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tashkent, Uzbekistan menyerahkan satu
set angklung kepada Samarkand State Institute of Foreign Languages (SamSIFL) di
Samarkand, Uzbekistan.
Angklung yang berasal dari Saung Udjo Bandung
itu, diserahkan langsung oleh Duta Besar (Dubes RI) untuk Uzbekistan merangkap Kyrgyzstan, Sunaryo
Kartadinata, Sabtu (17/04/2021).
"Kami mengharapkan dengan
adanya angklung, semakin banyak pemuda-pemudi Uzbekistan yang tertarik dengan
budaya dan bahasa Indonesia. Sehingga, budaya kita semakin dikenal di
Uzbekistan dan Kyrgyzstan," kata Sunaryo Kartadinata dalam rilis
dari KBRI Uzbekistan dan yang diterima POSKOTAJABAR, Rabu (21/04/2021).
Menurut Dubes Sunaryo Kartadinata, sejalan dengan makin eratnya hubungan antara Indonesia dengan Uzbekistan, pihak Samarkand State Institute of Foreign Languages di Samarkand, Uzbekistan memasukan mata kuliah Bahasa Indonesia.
"Ini sangat membanggakan karena ternyata masyarakat Uzbekistan, khususnya perguruan tinggi, sangat tertarik dengan Indonesia. Sehingga, di institut tersebut mahasiswa Uzbekistan mempelajari Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah," ujar Sunaryo.
Diungkapkan Dubes Sunaryo, pemerintah Indonesia melalui Program BIPA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemndikbud) setiap tahun mengirim guru
BIPA ke Uzbekistan.
Sementara itu, Rektor SamSIFL, Mr. Ilkhomjon Tukhtasinov, mengatakan,
acara ini merupakan momentum yang besar dalam sejarah kerja sama pendidikan dan
budaya Indonesia-Uzbekistan.
"Saya berharap, mahasiswa Uzbekistan
yang kini belajar bahasa Indonesia, ke depannya menjadi pionir
penerus hubungan Indonesia-Uzbekistan," ungkap Ilkhomjon Tukhtasino .
Seperti dilaporkan Staf KBRI di Tashkent, Uzbekistan merangkap Kirgystan, M. Mufti Rakadia,
penyerahan angklung dengan skala besar seperti ini merupakan pertama kali di
Uzbekistan.
"Dalam sejarah persahabatan antara Indonesia dan Uzbekistan,
pemberian kenang-kenangan berupa perangkat musik tradisional asli Jabar itu
baru sekarang ini," kata M. Mufti Rakadia dalam rilisnya.
Pada acara penyerahan angklung
tersebut, para mahasiswa Uzbekistan yang baru pertama kali memegang angklung,
turut memainkan beberapa lagu Indonesia meskipun hanya melakukan latihan dalam
waktu singkat.
Kata M. Mufti Rakadia, lagu
yang dimainkan antara lain Burung Kaka Tua dan Edelweiss. Mereka tidak lupa juga
dimainkan lagu populer Uzbekistan yaitu Chaykhana. (nst)